Selasa, 03 Januari 2012

Ibu


Ibu..kata yang biasa kusapa untukmu
Malaikat tercantik yang ada dihidupku
Diantara hinaan yang hadir untukku
Namun jutaan cinta kau sirami hatiku

Kau selalu hadir dalam untaian do'a indah
Bagai oase yang menghapuskan resah
Memberi kesejukan dalam tiap langkah
Dalam tetesan air mata dan keringat yang tak pernah lelah

Disetiap hembusan nafasmu selalu ada aku
Dalam aliran darah dan detak jantungmu
Yang selalu mendampingiku saat ku terjatuh
Meski luka telah aku toreh

Cinta yang tak akan bisa kutemui didunia ini
Ketulusan rasa dari lubuk hati
Yang hanya mampu kudapat dari dirimu
Perempuan yang memberi nyawa hidupku

Janji dari mulutku takkan berarti untukmu
Saat senyum tak mampu kuhadirkan diwajahmu
Saat aku tak mampu memberi rasa nyaman dihatimu
Saat aku selalu menghadirkan isak tangis dalam do'amu

Jika esok mentari masih bersinar untukku
Kuharap masih ada kesempatan itu
Merubah indah hari-harimu
Menghadirkan senyum dari tiap do'amu untukku

Takkan kau temukan lagi diri ini yang rapuh
Takkan kau rasakan derita karena sikapku
Kan ku lukis nyata  indah asamu
Dari sekian untaian do'a tulus untukku

Ampuni aku ibu atas luka yang kau rasa dari sikapku
Namun kasih yang selalu kuterima darimu
Dan takkan mungkin aku mampu membalas jasamu
Walau aku harus genapi sepanjang usiaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar